Kenapa Lontong Jadi Sajian Khas Perayaan Cap Go Meh?
Di Indonesia, perayaan Cap Go Meh begitu lekat dengan sajian lontongCap Go Meh. Mengapa demikian?
Tak ubahnya sebuah perayaan, Cap Go Meh juga tak lengkap tanpa sajian-sajian khas yang mewarnainya.
Ada beberapa sajian yang selalu hadir dalam perayaan ini. Di antaranya adalah kue keranjang, onde-onde, dan lontong Cap Go Meh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pilihan Redaksi
|
Asal-usul lontong Cap Go Meh
![]() |
Ternyata, lontong Cap Go Meh menjadi bukti akulturasi budaya Tionghoa dan Jawa.
Di China, perayaan Cap Go Meh dimeriahkan dengan sajian yuanxiao atau tangyuan.
Melansir dari The Works of Life, yuanxiao merupakan pangsit dari tepung ketan dengan beragam isian baik manis maupun asin.
Bagaimana dengan Indonesia? Ternyata perayaan Cap Go Meh di tanah air diramaikan hidangan lontong Cap Go Meh. Hidangan ini jadi salah satu bentuk perpaduan budaya Tionghoa dan Jawa.
Dalam tradisi masyarakat Jawa terutama umat Islam, terdapat kupatan untuk menyemarakkan Idul Fitri. Masyarakat berkumpul di masjid dan berdoa memohon keselamatan.
Dalam gelaran ini pula, disajikan ketupat. Ketupat merupakan sajian berupa padatan beras yang dibungkus anyaman kelapa berbentuk persegi. Ketupat biasanya disantap bersama opor ayam.
Kebiasaan orang Jawa ini pun ditiru warga Tionghoa untuk membuat hantaran dalam perayaan Cap Go Meh. Pun hantaran seperti ini terbilang halal karena tidak mengandung babi.
"Mereka pun punya akal. Ketupat dibikin lonjong, dan dipotong sehingga membentuk lingkaran lambang bulan purnama," kata Budayawan Jongkie Tio beberapa waktu lalu.
Kemudian agar hidangan 'sah' disajikan, lontong diberi pelengkap berupa bubuk kedelai, docang atau parutan kelapa dan kedelai yang dikukus dan abing atau parutan kelapa manis.
Jongkie menjelaskan kedelai adalah pangan multifungsi dan mengandung harapan akan kedatangan rezeki. Kelapa berwarna putih melambangkan kesucian dan harapan akan hidup yang serba baik.
(责任编辑:综合)
- KAI Daop 8 Surabaya Catat Peningkatan Penumpang Signifikan, OTP Nyaris 100 Persen
- 5 Cara Mudah Menghilangkan Lemak di Perut, Bisa Bikin Rata
- Warga Bojong Koneng soal Intimidasi Sentul City, 'Setahu Kami Pak Prabowo Suka Lewat Kampung Kami'
- Soal Perpres Miras, PAN Salahkan Tim Hukum Jokowi
- 44 Laporan Gratifikasi Lebaran Masuk ke KPK, Nilainya Bikin Syok!
- Tak Mampu Bayar Utang Miliaran, Mantu Nurhadi Bayar Pakai Villa Mewah
- Pemprov DKI Banding Putusan PTUN soal UMP 2022, Wagub Riza: Untuk Kepentingan Semua
- Puslabfor Bawa Arang dan Kabel dari Lokasi Kebakaran di Simprug Golf II
- Bukan 5, Kurator Protes 2 Lukisan Yos Suprapto: Jika Tetap Dipajang Merusak Tema!
- Diapit Jokowi dan Iriana, Jan Ethes Tonton Langsung Penutupan ASEAN Para Games 2022
- Demo Buruh di DPR, Ratusan Personel Disiagakan di Kolong Flyover Slipi
- 5 Cara Mudah Menghilangkan Lemak di Perut, Bisa Bikin Rata
- 6 Kebiasaan Pagi untuk Menurunkan Tensi Darah Secara Alami
- Ferdy Sambo Rekayasa Tembak Menembak di Kasus Brigadir J, Kriminolog UI: Dia Gunakan Kekuasaannya
- 世界著名艺术院校及申请指南
- Juliari Minta Pemberitaan Pembagian Bansos Diliput Besar
- Viral Pria Diduga Rekam Celana Dalam Wanita di Mal Jakbar, Polisi Turun Tangan
- Prakiraan Cuaca Jakarta Selasa 2 Agustus: Pagi Cerah Berawan, Malam Berawan
- Bertemu dengan Presiden Prabowo, Khofifah Usul Agar Raudhatul Athfal Juga dapat Program MBG
- 4 Jenazah Korban Kebakaran Ruko Indekos di Tambora Berhasil Teridentifikasi, Ini Identitasnya