时间:2025-05-31 09:52:50 来源:网络整理 编辑:焦点
JAKARTA, DISWAY.ID --Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia (AKSI) menolak wacana pemerintah untuk me quickq中文叫什么名字
JAKARTA,quickq中文叫什么名字 DISWAY.ID --Aliansi Keterbukaan Sejarah Indonesia (AKSI) menolak wacana pemerintah untuk menulis ulang Sejarah Indonesia.
Ketua AKSI, Marzuki Darusman mengatakan penulisan ulang sejarah resmi negara lewat tangan pemerintah berpotensi menghilangkan fakta-fakta sejarah masa lalu, khususnya pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang pernah terjadi di masa lalu.
Bahkan, dia menilai penulisan ulangsSejarah Indonesia bisa digunakan untuk mencuci dosa rezim, baik yang berjalan saat ini maupun yang terjadi selama masa Orba.
BACA JUGA:Tingkatkan Efisiensi Industri Keramik, Kemenperin Dorong Penerapan Wajib SNI
BACA JUGA:Panen Raya, Bapanas Pastikan Stok dan Harga Pangan Stabil hingga Akhir Tahun
“Yang paling berbahaya adalah proyek ini bisa digunakan untuk mencuci dosa rezim baik yang berjalan saat ini maupun yang terjadi selama masa Orba dimana pelanggaran HAM berat masif terjadi,” kata Marzuki usai melakukan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan Komisi X DPR, Senin 19 Mei 2025 di Jakarta.
Ia menyebut penulisan sejarah resmi oleh negara seperti ini hanya lazim terjadi di negara otoriter.
Menurutnya, proyek politik pemerintah Indonesia ini mirip dengan langkah Adolf Hitler yang saat itu berupaya menuliskan kembali sejarah Perang Dunia I.
Ia meminta agar pemerintahan fokus dalam menyelesaikan 12 kasus pelanggaran HAM berat masa lalu agar tercipta sejarah baru yang menjadi rujukan publik.
Ia mengatakan hal itu perlu dilakukan untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap pemerintah.
BACA JUGA:Rencana Legalisasi Judi Dikritik, Pengamat: Malah Bikin Kecanduan!
BACA JUGA:DTSEN Jadi Kunci Pencairan Bansos PKH BPNT 2025, Cek Nama Kamu di cekbansos.kemensos.go.id
Terlebih, saat ini ada rencana pemerintah untuk merevisi atau melakukan penulisan ulang sejarah Indonesia.
“Nah bagaimana memulihkan kepercayaan itu? Satu-satunya ialah bahwa bila mana 12 kasus pelanggaran HAM berat yang sudah diakui oleh pemerintah dilakukan bersamaan dengan apa yang sedang dilakukan oleh pemerintah. Enggak bisa yang 12 perkara itu dimasukkan ke dalam penulisan ulang, tetapi tidak diselesaikan secara real,” jelasnya.
Makan Bergizi Gratis Bergulir Minggu Depan, PBNU Siap Dilibatkan2025-05-31 09:51
韩国最好的艺术类大学排名之TOP3院校2025-05-31 09:47
25 Ide Ucapan Selamat Hari Kartini 2024, Merayakan Perempuan Indonesia2025-05-31 09:46
艺术类出国留学研究生申请要求2025-05-31 09:29
Cerita Sukses Bebek Kaleyo, dari Gerobak Kaki Lima hingga Jadi Puluhan Cabang Restoran2025-05-31 08:59
一个圣马丁海归导师的日常:吃饭 睡觉 撸学生2025-05-31 08:40
日本艺术类研究生大学排名2025-05-31 08:29
大专学历直录切尔西室内研预,这波操作我给满分!2025-05-31 08:29
Ferdinand Menjadi2025-05-31 08:03
Keren, Jakarta Raih Penghargaan Transportasi Berkelanjutan2025-05-31 07:15
5 Kesalahan saat Memasak Pakai Bawang Putih2025-05-31 09:51
Shane Ungkap Perempuan Pacar Mario Dandy Ikut Merekam Aksi Penganiayaan Hingga David Terkapar2025-05-31 09:37
Berat Badan Susah Turun? Kenali 8 Penyebab Susah Diet Ini2025-05-31 09:06
Sowan ke Habib Rizieq, Imbauan Anies untuk Waspada Covid2025-05-31 09:02
FOTO: Yoga Surya Namaskar Sambut Tahun Baru di India2025-05-31 08:58
Satu Orang Jadi Korban Angin Puting Beliung Mengamuk di Bekasi2025-05-31 08:38
Anies Sesumbar: DKI Jakarta Siap Hadapi Lonjakan Kasus Klaster Libur Panjang2025-05-31 08:17
利莫瑞克艺术与设计学院2025-05-31 08:09
Kapan Pengumuman PPG Guru Tertentu 2025? Cek Informasinya dan Persiapkan diri2025-05-31 07:35
FOTO: 'Empu Jamu' Mooryati Soedibyo Telah Berpulang2025-05-31 07:31