时间:2025-05-31 09:55:38 来源:网络整理 编辑:焦点
Warta Ekonomi, Jakarta - Anggota Komisi V DPR RI, Reni Astuti, menyoroti dugaan pemotongan berlebih quickq电脑版下载网址
Anggota Komisi V DPR RI, Reni Astuti, menyoroti dugaan pemotongan berlebih oleh aplikator transportasi daring (ojek online) yang disebut mencapai 40 hingga 50 persen, jauh melebihi batas maksimal yang ditetapkan pemerintah.
Ia menilai praktik ini sudah menjadi keluhan luas di kalangan mitra pengemudi. “Kalau kemudian keputusan menteri bahkan juga diatur dalam peraturan menteri tentang batasan maksimal potongan aplikator itu 15% + 5%, apa yang disuarakan oleh driver ojol tidak seperti itu,” kata Reni, dalam Forum Legislasi "Efisiensi RUU Transportasi Online" yang digelar di DPR, dikutip Jumat (27/5/2025)
Baca Juga: Pemerintah akan Cari Solusi Tuntutan Pengemudi Ojol Soal Potongan Aplikasi
Ia mengungkapkan, meskipun Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 1001 Tahun 2022 menetapkan batas maksimum potongan aplikator sebesar 20%, banyak pengemudi menyebut mereka dipotong lebih besar.
“Aplikator mengatakan tidak pernah melebihi batas 20%. Tetapi driver ojol mengatakan, bahkan sudah ada yang mencapai 50–40%,” tegasnya.
Untuk itu, Reni mendesak Kementerian Perhubungan (Kemenhub) agar segera melakukan audit menyeluruhterhadap sistem bagi hasil para aplikator.
“Kalau transparansi ini penting, ya mestinya Kementerian Perhubungan melakukan audit terhadap angka-angka yang menjadi potongan aplikator selama ini,” ujar legislator dari Fraksi PKS ini.
Baca Juga: Hormati Demo Ojol, Istana Sebut Akan Dengar Aspirasi
Hingga kini, Reni menyayangkan minimnya keberpihakan Kemenhub terhadap nasib mitra pengemudi. Ia menuntut solusi konkret dan cepat, bukan sekadar pembahasan tanpa ujung.
“Kalau transparansi tidak ada dari potongan, maka Kementerian Perhubungan harus segera audit. Supaya jelas,” tegasnya.
Lebih jauh, Reni meminta pemerintah menjalankan perannya sebagai regulator yang adil, bukan membiarkan eksploitasi terjadi dalam sistem kemitraan digital.
“Tolong jangan ada eksploitasi, jangan ada pemerasan, jangan ada ketidakadilan. Kita wujudkan kesejahteraan bersama, sebagaimana yang menjadi komitmen dari Pak Prabowo,” pungkasnya.
Sebagai informasi, pada 19 Mei lalu, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengadakan pertemuan terbuka dengan empat aplikator utama—Gojek, Grab, Maxim, dan Indrive. Dalam pertemuan tersebut, seluruh perwakilan aplikator menyatakan pembagian komisi tidak melebihi 20%, sesuai regulasi yang berlaku.
Kapan Puasa Rajab 2024 Dimulai?2025-05-31 09:37
Bos PLN Terjaring KPK, Kementerian BUMN Buka Suara2025-05-31 09:27
FOTO: Kawasan Pecinan yang Melegenda di Bangkok2025-05-31 09:09
IHSG Sesi Siang Naik 0,36% ke 7.192, INCO, ASII dan MBMA Top Gainers LQ452025-05-31 08:49
Mengintip Prediksi Nasib Zodiak di Tahun 2024: Libra hingga Pisces2025-05-31 08:25
BritCham dan Pemerintah Indonesia Bersinergi untuk Terobosan Infrastruktur Berkelanjuta2025-05-31 08:02
Komdigi Dorong Kampus Jadi Dapur AI Nasional2025-05-31 07:52
2025全球最好的服装设计学院排名2025-05-31 07:38
UMP Jakarta Naik 5,1%, Wagub Riza Berharap Para Pengusaha Mengerti2025-05-31 07:32
Jaksa KPK Tuntut Bupati Cirebon 7 Tahun dan Pencabutan Hak Politik2025-05-31 07:17
INFOGRAFIS: Secang, Kayu Merah Kaya Khasiat2025-05-31 09:46
Lonjakan Kendaraan Listrik Capai 28.000 Unit, Pemerintah Kaji Regulasi Baru2025-05-31 09:30
2025日本工业设计大学排名2025-05-31 09:27
Proyek Food Estate Papua, Bapanas: Berpotensi Dongkrak Produksi2025-05-31 09:10
FOTO: Wajah dan Suasana Perayaan Natal di Segenap Penjuru Dunia2025-05-31 08:28
Prabowo Pamit ke Komisi I: Saya Mohon Maaf Bila Ada yang Mengecewakan2025-05-31 07:47
2025年英国大学风景园林专业排名2025-05-31 07:40
Sidang Perdana Praperadilan Rommy Ditunda, Sebab....2025-05-31 07:31
Siapa Bilang Perempuan dan Laki2025-05-31 07:17
Ancaman Pemanasan Global, Climate Innovation Week 2024 Fokus Solusi Permasalahan Iklim2025-05-31 07:09