时间:2025-06-14 08:37:41 来源:网络整理 编辑:知识
Warta Ekonomi, Jakarta - Industri asuransi umum mulai mendorong pembentukan Dewan Penasihat Medis (M quickq登录不了
Industri asuransi umum mulai mendorong pembentukan Dewan Penasihat Medis (Medical Advisory Board/MAB) secara kolaboratif lintas perusahaan, demi meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan klaim kesehatan.
Wakil Ketua Bidang Teknik 3 Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), Wayan Pariama, mengungkapkan bahwa sejumlah perusahaan asuransi berskala besar telah memiliki unit internal MAB berisi dokter spesialis untuk mengevaluasi klaim dan memberikan rekomendasi medis.
“Unit ini membantu mengidentifikasi klaim yang overutilizeddan memberi masukan langsung ke tim operasional, bahkan berdiskusi langsung dengan pihak rumah sakit,” ujar Wayan dalam keterangan, Jumat (13/6/2025).
Baca Juga: Asuransi Umum Tumbuh Tipis di Tengah Kontraksi Ekonomi, Premi Tercatat Rp30,5 Triliun
Namun, ia menekankan bahwa skema tersebut sulit diterapkan oleh perusahaan asuransi kecil karena keterbatasan sumber daya. Untuk itu, ia mendorong pembentukan MAB secara kolektif agar dapat digunakan bersama oleh beberapa perusahaan.
“Satu MAB digunakan oleh beberapa perusahaan asuransi, itu dimungkinkan,” katanya.
Lebih lanjut, Wayan menjelaskan bahwa beberapa third party administrator (TPA) juga mulai menyediakan fungsi serupa MAB dan membuka peluang berbagi layanan lintas perusahaan.
“Sudah ada TPA yang menyediakan fungsi MAB, dan bisa digunakan secara sharing. Dari 29 perusahaan yang melaporkan produksi mereka ke AAUI, sebagian sudah siap menerapkan skema ini,” jelasnya.
Baca Juga: AAUI Ingatkan Skema Co-Payment Bisa Jadi Bumerang! Pasien Bisa Main Mata dengan RS
Meski format pelaporan kinerja masih dalam tahap diskusi, Wayan memastikan bahwa kesiapan teknologi bukanlah hambatan utama. Sebaliknya, kolaborasi ini dinilai strategis di tengah implementasi aturan baru terkait pelaporan performa portofolio asuransi yang ditetapkan melalui Surat Edaran (SE) terkini.
Regulasi ini memberikan visibilitas harga yang wajar atas premi berdasarkan risiko tiap nasabah, sekaligus mendorong tata kelola klaim yang lebih objektif dan efisien.
TKN Ngaku Setengah Juta Orang yang Daftar Ikut Kampanye Akbar di GBK2025-06-14 08:36
Gundam Raksasa Siap Beraksi di Osaka Expo 20252025-06-14 08:14
Resistensi Antibiotik, 700 Ribu Orang di Dunia Meninggal Tiap Tahun2025-06-14 08:12
Ketum PBNU Gus Yahya Sentil Banyak Pejabat Ngaku NU: Termasuk Natalius Pigai!2025-06-14 07:42
Quick Count Belum Usai, Anies2025-06-14 07:42
Jadi Penerbangan Terlama Dunia, Penumpang Lihat 2 Kali Matahari Terbit2025-06-14 07:28
Cara Mengatasi Tembok Lembap, Berjamur, dan Mengelupas2025-06-14 07:15
Hari Anak Sedunia 2024, Lebih Mendengar Harapan Anak untuk Masa Depan2025-06-14 07:00
Buntut Terima Pendaftaran Gibran Rakabuming Raka, Anggota KPU Terancam Dugaan Pelanggaran Kode Etik2025-06-14 06:38
FOTO: Semarak Festival Pariwisata di Gurun Sahara2025-06-14 06:12
Mayoritas Masyarakat Tak Suka Kampanye Pemilu Lewat Spanduk dan Baliho2025-06-14 07:31
Kapolri Tantang Novel Buka Suara Soal Nama Jenderal2025-06-14 07:26
KPK Datangkan Ahli untuk Jerat Papa Novanto2025-06-14 07:16
DPR Bentuk Pansus KPK, ICW: Itu Melawan Kehendak Rakyat2025-06-14 07:10
Jreng! Kejagung Kembali Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Jalur Kereta Api Besitang2025-06-14 06:58
Springhill Yume Lagoon, Rumah Indah dengan View Danau2025-06-14 06:41
Jangan Konsumsi 5 Makanan Ini Bersamaan dengan Pisang, Bikin Sakit2025-06-14 06:31
Hari Anak Sedunia 2024, Lebih Mendengar Harapan Anak untuk Masa Depan2025-06-14 06:26
Jokowi: Pengganti Firli Bahuri Masih Dalam Proses2025-06-14 06:17
Hari Anak Sedunia 2024, Lebih Mendengar Harapan Anak untuk Masa Depan2025-06-14 06:10