Merger Grab
时间:2025-05-24 11:18:54 出处:探索阅读(143)
Rencana merger antara Grab dan PT GoTo Gojek Tokopedia terus menuai kritik. Pendiri Malaka Project sekaligus konten kreator Ferry Irwandi mengungkapkan kekhawatiran bahwa konsolidasi dua raksasa teknologi ini akan mempersempit ruang generasi muda Indonesia untuk tumbuh sebagai inovator digital.
“Tanpa pemain lokal yang kuat di sektor teknologi, kita tidak punya daya tawar untuk mendorong perlindungan data pengguna. Dan tidak punya wadah untuk meningkatkan kapasitas generasi baru buat jadi inovator di masa depan. Yang ada kita cuma jadi buruh digital. Ngasih tenaga, ngasih waktu, ngasih data, tapi gak punya kuasa,” ujar Ferry dalam kanal YouTube Malaka Project.
Menurut Ferry, perkembangan industri digital membutuhkan dukungan modal dalam berbagai bentuk, termasuk pengalaman pengguna. Namun, apabila setiap inisiatif lokal yang sedang tumbuh diambil alih oleh entitas asing, maka kesempatan anak bangsa untuk membangun produk dan ekosistem sendiri kian menyempit.
Baca Juga: Wacana Merger Grab-GoTo Dapat Sorotan KPPU: Konsumen Bisa Dirugikan
Peringatan serupa disampaikan Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede. Ia menilai potensi merger ini bisa melemahkan kepercayaan terhadap kemampuan startupIndonesia untuk bertahan dan bersaing secara mandiri di tengah dominasi asing.
“Pemerintah harus bersikap proaktif dan hati-hati, menjadi wasit bukan hanya penonton,” kata Josua saat dihubungi media, Selasa (20/5).
Josua menegaskan bahwa GoTo selama ini telah menjadi simbol keberhasilan startuplokal. Jika GoTo diambil alih atau digabung dengan Grab, maka dominasi asing di sektor digital strategis akan kian menguat.
Baca Juga: Menhub Dudy Buka Suara Soal Isu Merger Grab-GoTo, Apa Katanya?
Menanggapi rumor merger yang terus berkembang, Sekretaris Perusahaan GoTo, R.A. Koesoemohadiani, membenarkan bahwa perusahaan menerima sejumlah penawaran. Namun ia menolak menyebutkan pihak-pihak yang terlibat, dengan alasan kerahasiaan.
“Dari waktu ke waktu, Perseroan menerima berbagai penawaran dari berbagai pihak. Hal ini bersifat rahasia. Perusahaan menilai kerahasiaan identitas perlu dijaga karena sifat rencananya tidak mengikat dan masih dalam tahap yang sangat awal. Lebih dari itu, wacana terkait merger tersebut kerap disampaikan secara informal, baik secara langsung maupun tidak langsung,” tulis GoTo dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (19/5).
Spekulasi seputar merger Grab-GoTo telah menjadi isu strategis karena menyangkut arah kedaulatan ekonomi digital Indonesia ke depan. Pemerintah pun didesak untuk mengambil posisi yang berpihak pada keberlangsungan startuplokal agar tidak hanya menjadi pelengkap dalam rantai pasok digital global.
上一篇: Waspada, Jangan Langsung Sentuh 5 Benda Ini Saat Masuk Kamar Hotel
下一篇: 10 Negara Paling Banyak Dicari di Google pada 2023, Tak Ada Indonesia
猜你喜欢
- Wanita yang Jasadnya Ditemukan dalam Koper Sempat Cekcok dengan Pelaku Usai Bersetubuh
- Bakal Kembali ke Indonesia, Chevron Bidik Blok Migas Potensi Besar
- Daftar Rekor 5 Barang Termahal di Dunia, Paling Murah Rp901 M
- Gaji PNS dan TNI/Polri Naik 8 Persen, Pensiunan 12 Persen di 2024
- Mendagri Tito Karnavian Sebut Ada 5 Pj Gubernur yang Maju di Pilkada 2024
- Penuhi Target Likuiditas, AJB Bumiputera 1912 Gandeng PT. Ray Wahid Lelang
- Kronologi Anggota DPRD Tangsel Pukul Wasit Dalam Turnamen Pakujaya Cup
- Chery Akan Tengah Kembangkan Baterai Solid
- IIMS Surabaya Akan Berlangsung Akhir Bulan Mei